Satu demi satu titik kebakaran mulai menyebar di beberapa wilayah yang ada di Maluku Utara. Setelah sebelumnya beberapa lokasi perkebunan dan kawasan hutan di pulau Ternate di lahap si jago merah, kini mulai merembet ke hutan di Gane Timur Selatan (Halsel), Wailukum dan Dodaga (Haltim), lalu Balisosang-Pagu (Halut).
Penyebab kebakaran ini belum diketahui pasti. Namun seperti diberitakan di Malut Post (Selasa, 15 September 2015), kebakaran yang terjadi di Desa Sekely, Gane Timur Selatan ditenggarai disebabkan oleh aktivitas land clearing dan pembakaran kayu limbah untuk persiapan persemaian bibit sawit. Lokasi pembakaran ini berada dalam wilayah konsesi PT Korindo, perusahan sawit asal Korea yang beroperasi di wilayah tersebut. Sementara di Desa Wailukum titik api berada di dalam wilayah konsesi PT Haltim Mining, di Desa Balisosang-Pagu titik api berada di lokasi PT Nusa Halmahera Mineral.
Luas kawasan hutan yang terbakar sudah mencapai mencapai raturan hektar. Jems Ngoranoka salah satu warga Dodaga mengatakan hutan di Dodaga yang terbakar sudah mencapai diatas 100 hektar. Sementara di Balisosang-Pagu oleh warga setempat mengatakan bahwa luas hutan yang terbakar kurang lebih 10 hektar. Namun diperkirakan akan meluas jika penanganannya lambat, apalagi saat ini sedang musim kemarau panjang.
Akibat kebakaran tersebut, banyak perkebunan warga yang ditanami kelapa, pala, cengkeh dan tanaman lainnya ikut terbakar hangus. “Kami cuma pasrah melihat hutan dan tanaman kami hangus terbakar” ungkap Karisnal Pedeke, salah satu warga Balisosang.
Sejauh ini respon baru datang dari Pemerintah Kota Ternate dan Pemerintah Halmahera Timur yang sudah turun ke lokasi untuk memadamkan api. Namun api belum kunjung padam. Pemkab Haltim telah menetapkan status siaga satu untuk merespon pembakaran yang terjadi di wilayah tersebut. Upaya pemadaman api juga dilakukan warga dengan menggunakan peralatan seadanya. (timAMAN)